Berikut ini akan dibeberkan 15 buah tips yang dapat anda coba gunakan saat mengajar di kelas anda, sehingga siswa tetap berfokus dan memperhatikan pembelajaran yang sedang anda lakukan.

Tips 1. Pancing ketertarikan siswa dengan cerita singkat
Siapa yang tidak suka mendengar cerita? Siswa anda pasti suka. Itu adalah human nature. Sudah dari sononya. Nah, apabila anda mengajar, selipkan cerita singkat yang berhubungan dengan pembelajaran anda. Cerita yang diberikan tentu bukan asal cerita, melainkan cerita yang ada kaitannya dengan pembelajaran anda. Cerita ini dapat digunakan sebagai salah satu bentuk memberikan jeda (berhubungan dengan tips nomor 13 di bawah). Cerita disajikan secara menarik sehingga perhatian siswa yang mulai kendur terhadap anda dan pembelajaran anda dapat dikembalikan seperti semula.

Tips 2. Ajukan pertanyaan yang bersifat open ended
Pertanyaan dapat membantu anak-anak atau siswa berpikir. Agar semua siswa dapat berpikir dan menjawabnya, berikanlah pertanyaan yang bersifat open ended (terbuka). Pertanyaan semacam ini akan dapat melibatkan semua siswa untuk menjawabnya, karena siswa akan menggunakan pemikiran dan berpendapat tentang hal ikhwal yang dipertanyakan melalui pertanyaan open ended tersebut.

Tips 3. Berikan hanya satu macam tugas pada suatu sesi pembelajaran
Beberapa siswa mungkin dapat menghandel beberapa tugas sekaligus dan memanajemennya dengan baik selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Akan tetapi sebagian besar siswa sebenarnya kesulitan melakukan tugas yang lebih dari satu. Jika semua tugas (lebih dari satu) adalah target yang memang harus dipenuhi dalam pembelajaran anda hari itu, buatlah tugas itu sedemikian rupa sehingga dapat dibagi-bagi menjadi sub-sub tugas yang dapat dikerjakan pada beberapa sekuen (sesi) pembelajaran pada hari itu dan mereka akan dapat menyelsaikannya satu per satu.

Tips 4. Berikan arahan yang jelas untuk mengerjakan tugas
Beberapa guru seringkali menganggap suatu tugas mudah dikerjakan walaupun hanya dengan petunjuk singkat pada lembar kerja.pada kenyataannya, siswa seringkali tidak mengerti apa maksus dari petunjuk yang diberikan pada tugas tersebut. Karena itu, mengkonfirmasi apakah mereka memahami dengan jelas apa yang ditugaskan kepada mereka sangat penting. Dan, yang jauh lebih penting lagi, siswa seringkali membutuhkan penjelasan dan arahan tambahan tentang tugas yang dikerjakan. Lakukan ini sebaik-baiknya agar jangan sampai waktu siswa untuk mengerjakan tugas terbuang sia-sia atau membuat mereka berada dalam kebingungan untuk beberapa waktu.

Tips 5. Lakukan kontak pandang
Saat siswa-siswa mulai mengendur perhatian terhadap pembelajaran. Gunakan kontak pandang kepada setiap siswa anda. Terutama saat anda berbicara kepada mereka secara terarah (individual, siswa tertentu)ataupun saat anda berbicara kepada seluruh kelas. Sapukan pandangan mata anda secara bergantian dan berputar ke seluruh bagian kelas, ke seluruh siswa anda sedemikian rupa sehingga mereka merasa diajak berbicara. Bila mereka merasa sedang diajak berbicara, maka mereka akan mendengarkan anda.

Tips 6. Berkelilinglah ke seluruh bagian kelas
Beberapa guru memiliki tipe kurang dinamis dalam pergerakan di dalam kelasnya. Guru-guru model ini cenderung lebih banyak berdiri di depan atau duduk di kursinya sambil mengajar. Ini bukan guru yang baik apabila ingin dengan mudah menjaga perhatian siswa terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung. Cara yang terbaik adalah, guru harus berkeliling ke seluruh bagian kelas. Apabila mereka sedang mengerjakan tugas, guru lebih-lebih lagi harus berkeliling. Ia harus mengecek bagaimana siswa mengerjakan tugas itu. Mereka mungkin saja memerlukan bantuan, memerlukan tanggapan, atau memerlukan konfirmasi dari anda.

Tips 7. Sesekali berbicaralah dari arah pojok bagian belakang kelas
Sebenarnya masih terkait dengan tips nomor 6 di atas, guru selama berkeliling ke seluruh bagian kelas dapat berbicara kepada seluruh anggota kelas secara kelas dari bagian kelas manapun. Tidak harus selalu berbicara dari arah depan kelas. Justru dengan cara ini beberapa siswa yang mungkin terfokus untuk selalu memandang ke arah depan kelas akan dapat berganti posisi dan membuat mereka sedikit rileks dan tidak cepat lelah.

Tips 8. Gunakan teknik pemusatan
Saat suasana kelas sedang ribut atau saat mereka asyik mengerjakan tugas tertentu, tetapi anda perlu untuk mengutarakan sesuatu kepada semuanya, maka anda dapat menggunakan teknik pemusatan. Bagaimana teknik ini digunakan? Mudah sekali. Anda dapat bertepuk tangan 3 kali keras-keras, mengetukkan benda keras ke papan tulis hingga suaranya cukup keras untuk mengejutkan mereka, atau cara-cara lain yang serupa sehingga mereka menghentikan kegiatan mereka (keributan atau mengerjakan tugas) secara bersamaan dan segera perhatian mereka terpusat kepada anda dan pembelajaran anda.

Tips 9. Tuliskan kata-kata kunci pembelajaran anda di papan tulis
Saat anda mempresentasikan suatu materi pembelajaran, siswa harus fokus pada kata-kata kunci penting dalam materi pembelajarana itu. Untuk memudahkan mereka mengenali dan memperhatikan apa saja informasi terkait kata-kata kunci itu, maka anda dapat menuliskannya di papan tulis dalam ukuran yang cukup besar bila dibandingkan tulisan anda lainnya.

Tips 10. Variasikan intonasi, volume, mimik, dan gesture anda saat berbicara
Saat berbicara atau bercerita, gunakanlah keterampilan berkomunikasi anda sebagai guru. Gunakan intonasi, volume suara, mimik, dan gesture yang sesuai sehingga penampilan anda menjadi lebih menarik.

Tips 11. Gunakan warna pada tulisan anda di papan tulis
Saat menuliskan sesuatu di papan tulis, gunakan spidol berwarna-warni. Tetapi ingat, warna-warna yang digunakan harus tetap cukup jelas untuk dilihat oleh seluruh siswa di kelas anda, di bagian manapun ia duduk. Gunakan warna-warna tertentu untuk penekanan bagian-bagian penting atau untuk menunjukkan alur proses-proses berpikir atau cara menyelesaikan soal (tugas) yang digunakan.

Tips 12. Hapus tulisan-tulisan sesi pembelajaran anda sebelumnya
Jangan biarkan papan tulis anda penuh. Beberapa guru seringkali terkesan malas menghapus papan tulis dan rela menuliskan hal-hal penting pada bagian-bagian seperti di pinggir atau pojok bawah papan tulis. Sungguh, papan tulis sesekali perlu dihapus. Bahkan jeda anda saat menghapus papan tulis dapat memfokuskan perhatian siswa anda. Papan tulis yang terlalu penuh akan menyulitkan anda meletakkan tulisan-tulisan penting. Bisa juga, tulisan-tulisan yang ada sebelumnya dari sekuens pembelajaran anda akan mengganggu dan membuyarkan perhatian siswa anda akan apa yang akan atau baru saja anda tulis di papan tulis.

Tips 13. Jika anda menggunakan power point, beri jeda presentasi anda dengan teknik lain
Saat ini penggunaan power point dengan slide-slidenya sudah lumrah dalam pembelajaran-pembelajaran di sekolah kita. Ada guru yang bahkan setiap hari menggunakan power point untuk pembelajaran. Ini kadang menjadi ironi ketika guru melupakan bahwa di kelas terdapat papan tulis, atau sesekali ia perlu mematikan koneksi antara laptopnya dengan in focus agar siswa dapat memperoleh jeda dan variasi. Siswa tidak akan selama 2 x 40 menit memelototi layar dan power point anda. Sebagus apapun slide-slide yang anda punya. Jadi berilah jeda. Anda dapat berkeliling kelas, memutuskan koneksi laptop sehingga layar menjadi blank, atau bercerita, untuk memberikan jeda.

Tips 14. Berikan penghargaan kepada siswa-siswa dan seluruh siswa di dalam kelas anda
Berikan tepuk tangan atau kata-kata yang membesarkan hati mereka saat siswa melakukan tugasnya dan mengikuti pembelajaran anda dengan baik. Ini penting untuk menunjukkan bahwa anda senang sekali karena mereka telah berperilaku demikian. Selanjutnya, percayalah mereka akan selalu mengikuti presentasi anda dan mengerjakan tugas-tugas berikutnya dengan riang.

Tips 15. Tunjukkan kesabaran dan ketulusan anda
Siswa adalah anak-anak atau remaja. Sifat dasar mereka adalah bermain-main. Dan, bila dalam pembelajaran anda mereka terkesan bosan, tidak memperhatikan, maka anda harus bersabar. Tunjukkan bahwa anda tulus ingin agar mereka mengikuti pembelajaran dengan baik untuk kepentingan mereka sendiri. Bukan untuk orang lain. Kesabaran anda yang tulus akan membukakan mata hati mereka (siswa-siswa anda) bahwa mereka harus fokus pada pembelajaran yang anda sajikan, bahkan sejelek dan semembosankan apapun penyajian pembelajaran anda.

Sumber: http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2014/03/15-tips-menjaga-agar-siswa-tetap-fokus.html

Awal pelajaran atau awal setiap penggal kegiatan dalam inti pelajaran guru harus melakukan kegiatan membuka pelajaran. Membuka pelajaran adalah salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang guru. Komponen ketrampilan itu adalah menarik perhatian, menimbulkan motivasi dan materi acuan.

Nah pertanyaannya bagaimanakah cara menarik perhatian siswa?
Yang harus diperhatikan seorang guru tersebut ada tiga hal.

Yang pertama Gaya Mengajar Guru

Perhatian siswa dapat timbul dari apresiasi gaya mengajar guru seperti posisi guru dalam mengajar, atau guru melakukan kegiatan yang berbeda dari biasanya.

Yang kedua Penggunaan Alat Bantu Mengajar

Penggunaan alat bantu mengajar yang biasa kita kenal dengan media sangatlah berpengaruh dalam menari perhatian perserta didik. Kita dapat mensiasati penggunakan media seperti : gambar, model, skema. Bisa juga menggunakan alat peraga baik itu flash (media flash yang saya maksud bisa seperti ini)  maupun media konvensional (biasanya terbuat dari bahan begas, ataubarang yang ada disekitar kita, ini dapat dibuat tergantung kreatifitas guru yang bersangkutan) disamping menarik perhatian memungkinkan  terjadinya kaiatan antara hal yang telah diketahui dengan hal yang dipelajari.

Yang ketiga Pola Interaksi Yang Bervariasi.

Jadi interaksi yang terjadi tidak hanya guru saja yang mendominasi, biarkan siswa itu berkembang ciptakan pola interaksi

Seperti

guru-siswasiswa-siswa, siswa-guru.

Nah selanjutnya apabila kita ingin menjadi guru yang disayangi dan dirindukan muri, setelah kita melakukan langkah diatas maka hal berikutnya yang mesti kita lakukan adalah menimbulkan motivasi.

Cara untuk menimbulkan motivasi

a.  Dengan Hangat dan Antusias

Hendaknya menciptakan suasana yang ramah, antusias, bersahabat dan sebagainya. Sebab dapat mendorong tingkah dan kesenangan dalam mengerjakan tugas sehingga motivasi siswa akan timbul.

b. Menimbulkan Rasa Ingin Tahu

Melontarkan ide yang bertentangan dengan mengerjakan masalah atau kondisi diri kenyataan sehari-hari

Contoh : Kalau transmigrasi dapat meningkatkan kemakmuran penduduk mengapa

banyak penduduk di pulau jawa tidak mau transmigrasi.

c.  Dengan Memperhatikan Minat Siswa.

Menyesuaikan topik pelajaran dengan minat siswa karena motivasi dan minat berpengaruh pada jenis kelamin, umur, sosial ekonomi dan sebagainya.

Selanjutnya yang harus kita lakukan adalah Memberi Acuan (Structuring)

Yaitu usaha untuk mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkai alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas hal-hal yang harus dipelajari.

Untuk itu cara yang dilakukan adalah :

a.  Mengemukakan tujuan dan batas tugas hendaknya guru mengemukakan tujuan pelajaran terlebih dahulu batas tugas yang dikerjakan siswa.

Contoh sederhanannya seperti ini : Guru : hari ini kita belajar mengarang cerita perhatikan tiga buah gambar berikut lalu berdasarkan gambar itu tulis suatu cerita yang panjangnya lebih kurang 100 kata

 b. Menyarankan Langkah-Langkah Yang Dilakukan

Tujuannya adalah agar dalam pelajaran siswa akan terarah usahanya dalam mempelajari materi dan tugas jika guru memberi saran dan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan misalnya :

Guru : tugas kalian adalah membuktikan pada temperature berapa derajat celcius air mendidih langkah yang harus kalian kerjakan adalah :

  • Mengukur temperature yang belum dipanasi
  • Lalu nyalakan lampu spirtus ini dan panaskan air dalam gelas ini
  • Jika air sudah mendidih catatlah berapa suhunya sesuai dengan yang kelihatan pada temperatur.

 c.  Mengingatkan Masalah Pokok Yang Dibahas

Misalnya : Dengan mengingatkan siswa untuk menemukan hal-hal yang positif dari   sifat suatu konsep, tanda, media, hewan dan lain-lain.

Selain itu tunjukan juga hal negatif yang hilang atau kurang lengkap.

Contoh : Periksalah bahan-bahan ini dan tentukan mengapa beberapa batu dapat digolongkan dalam jenis batu yang mengandung biji besi dan yang lain tidak.

Untuk memancing pemikiran siswa kita dapat mengajukan pertanyaan

Pertanyaan diajukan sebelum memulai penjelasan akan mengarahkan siswa dalam mengantisipasi isi pelajaran yang akan dipelajari.

Contoh : Sebelum memutar film tentang siklus kehidupan nyamuk guru mengajukan pertanyaan untuk membantu siswa memahami siklus nyamuk yang digambarkan oleh film tersebut.

nah apabila guru menjelaskan tentang materi guru baru perlu menghubungkan dengan hal yang telah dibuat siswa atau pengalaman atau minat dan kebutuhanya untuk mempermudah pemahaman hal-hal yang telah dikenal, pengalaman, minat dan kebutuhan inilah yang disebut dengan pengait.

Contoh sederhana :

Usaha guru untuk membuat kaitan.

  1. Permulaan pelajaran guru meninjau kembali sejauh mana materi sebelumnya telah dipahami dengan mengajukan pertanyaan atau merupakan inti materi pelajaran terdahulu secara singkat.
  2. Cara membandingkan atau mempertentangkan dengan pengetahuan baru, hal ini dilakukan jika pengetahuan baru erat kaitanya dengan pengetahuan lama.

Contoh : Guru bertanya untuk mengetahui pemahaman siswa tentang pengurangan  sebelum mengerjakan pembagian. Cara menjelaskan konsepnya atau pengertian lebih dahulu sebelum mengerjakan bahan secara terperinci.

Menutup Pelajaran

Menjelang akhir pelajaran atau akhir setiap penggal kegiatan guru harus melakukan penutupan pelajaran agar siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok sebuah materi yang diajarkan.

Cara yang dapat dilakukan adalah :

Meninjau Kembali

Akhir kegiatan guru harus meninjau kembali apakah inti pelajaran yang diajarkan sudah dipahami oleh siswa, kegiatan ini meliputi

  • Merangkum inti pelajaran (berlangsung selama proses PBM).
  • Membuat ringkasan (dimaksudkan dengan adanya ringkasan siswa yang tidak memiliki buku atau yang terlambat bisa mempelajarinya kembali).

Mengevaluasi

Salah satu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah mendapatkan pemahaman yang utuh terhadap konsep yang dijelaskan adalah dengan evaluasi.

Bentuk-Bentuk Evaluasi Itu Meliputi

Mendemonstrasikan ketrampilan

Contoh : Setelah selesai mengarang puisi guru dapat meminta siswa untuk membacakan di depan kelas.

Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain

Contoh : Guru merupakan persamaan kuadrat siswa disuruh menyelesaikan soal persamaan.

Mengekpresikan pendapat siswa sendiri

Guru dapat meminta komentar tentang keefektifan suatu demontrasi yang dilakukan guru atau siswa lain.Soal-soal tertulis

  • Uraian
  • Tes objektif
  • Melengkapi lembar kerja

Sumber: https://ladeni.wordpress.com/2011/05/28/cara-menarik-perhatian-dari-peserta-didik/

Kurikulum sekolah yang terus berkembang tak jarang membuat orangtua terkendala dalam membimbing anak belajar di rumah. Tidak sedikit pula orangtua merasa kesulitan menyampaikan materi pelajaran agar mudah dipahami anak saat menemani mereka belajar.

”Pelajaran sekarang susah. Tak seperti zaman saya sekolah dulu.” Hal tersebut sering muncul sebagai kendala dalam mendampingi anak belajar. Saat orangtua merasa kurang mampu membantu anak kita dalam belajar di rumah, maka tak ada salahnya mengajak anak ikut bimbingan belajar.

Saat orangtua telah memutuskan untuk mencari bimbel yang tepat untuk anak, hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih bimbel?

Dikutip dari laman resmi Sahabat Keluarga Kemendikbud, ketika akan mendaftarkan anak mengikuti bimbingan belajar, ada 4 hal yang perlu dipertimbangkan orangtua:

1. Pilih sesuai karakter anak Jika anak cenderung diam dan pemalu, maka alangkah baiknya memilih bimbingan private agar nyaman dalam belajar. Jangan memaksa ikut dalam bimbel dengan peserta lebih banyak. Ini dapat membuat bimbel tidak maksimal karena anak tidak berani bertanya padahal belum memahami materi diajarkan.

2. Kualitas pengajar Saat akan mendaftarkan anak, orangtua dapat menanyakan apakah pengajar setiap mata pelajaran memiliki latar pendidikan sesuai. Misalny,a tutor matematika memang lulusan pendidikan matematika, bukan yang lain. Kesesuaian ini bisa menjadi salah satu ukuran kualitas lembaga bimbel.

3. Layanan dan fasilitas Begitu banyak bimbel memberi tawaran menarik mulai dari promo biaya, testimoni alumni, hingga bonus bagi siswa berprestasi di sekolah. Namun hal itu belum cukup untuk dijadikan indikator. Orangtua perlu mencari tahu fasilitas yang diberikan bimbel, misal ekstra tambahan jam menjelang UTS maupun UAS, bisa belajar setiap waktu senggangnya, dan pertimbangan lainnya.

4. Keuangan orangtua Hal yang tak kalah penting memilih bimbel adalah menyesuaikan kondisi keuangan orangtua. Memasukkan anak ke bimbel terbaik dengan fasilitas modern namun biaya tidak terjangkau justru akan menjadi bumerang. Jangan sampai hal ini membuat kebutuhan anak lainnya menjadi terabaikan. Jika anak hanya kesulitan di satu mata pelajaran saja, maka kita bisa memilih alternatif bimbel dengan biaya yang lebih terjangkau.

Sumber: https://edukasi.kompas.com/read/2019/03/19/22502771/perhatikan-5-hal-ini-saat-memilih-bimbel. Penulis : Yohanes Enggar Harususilo

Mengajar adalah proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain, yaitu dari guru ke murid, dan salah satu hal penting dalam mengajar yaitu seorang guru harus bisa mendapatkan perhatian dari muridnya sehingga proses mengajar ini bisa dikatakan sukses, banyak sekali guru yang “tidak sengaja menjadi guru” yang gagal untuk mendapatkan perhatian dari muridnya yang otomatis membuat gagal proses mengajar nya, perlu diketahui bahwa seorang guru memegang kunci masa depan bangsa ini yaitu dengan cara menghasilkan siswa-siswi yang mempunyai Pribadi yang baik dan Intelektualitas yang tinggi, bisa anda bayangkan jika proses belajar mengajar nya saja gagal bagaimana masa depan bangsa ini ?? oleh karena itu guru wajib memperhatikan 5 hal yang dapat dilakukan untuk mendapatkan perhatian dari muridnya.

Apa Gaya Mengajar anda ??
Seorang guru memiliki gaya mengajarnya sendiri, ada yang mengajar sambil duduk, ada yang sambil bercanda, ada juga yang “Straight to the point”, artinya banyak sekali gaya guru dalam mengajar, tapi banyak gaya ini yang tidak efektif dalam menyaimpaikan materi, contohnya jika seorang guru menerangkan sambil duduk, Maka biasanya akan berdampak pada suara yang kecil sehingga membuat siswa yang duduk di belakang kesuliatan untuk menangkap makna yang sedang anda ajarkan. Jika seorang guru mengajar sambil bercanda memang ini akan mengakrabkan antara murid dan guru yang tentunya akan membantu proses belajar mengajar, tapi terlalu banyak bercanda juga mempunyai kelemahan yaitu terbuangnya waktu, jika waktu mengajar banyak yang terbuang maka semakin sedikit waktu yang bisa dipakai untuk menyampaikan materi, dan tentu saja ini hal yang buruk karena bisa menggangu rencana pembelajarn yang telah anda susun. Jika anda mengajar To The Point memang akan sangat menghemat tenaga karena anda hanya menyaimpaikan materi pelajarannya saja, tapi tentu saja gaya seperti ini juga mempunyai kelemahan yaitu akan berdampak kepada siswa yang bosan selama pelajaran berlangsung. Oleh karena itu menurut saya gaya mengajar yang paling baik untuk mendapatkan perhatian siswa adalah gaya belajar yang menggabungkan beberapa gaya belajar, dan yang saya sarankan adalah gaya belajar bercanda dan to the point, pertama buat relax murid diawal pelajaran dan kemudian setelah murid merasa relax kita ajarkan to the point, lakukan momentum ini beberapa kali saat mengajar maka kemungkinan besar anda akan mendapatkan perhatian dari murid…

Apa anda menggunakan alat bantu mengajar ??,
di era modern ini semakin banyak teknologi yag ditemukan, termasuk juga teknologi yang bisa membantu kita dalam mengajar, kita ambil contoh Laptop dan Proyektor, jika kita menggunakan alat bantu seperti Laptop dan Proyektor maka siswa tidak akan jenuh dengan pelajaran yang kita ajarkan, kenapa ?? karena manusia lebih suka sesuatu yang bersifat visual daripada hanya mendengar dan membayangkan saja, gunakan fasilitas ini untuk memudahkan kita mengajar maka saya yakin anda akan mendapatkan perhatian dari murid anda, tetapi alat bantu mengajar bukanlah Laptop dan Proyektor saja berkreasilah sesuai dengan materi dan kreatifitas anda..

Apa anda berinteraksi dengan murid anda ??,
Beberapa pakar pendidikan mengungkapkan bahwa metode ceramah sudah tidak lagi cocok dengan murid-murid zaman sekarang, metode ceramah yang dimaksud disini adalah metode mengajar dimana guru berbicara dan murid mendengar. Metode ini memang metode yang banyak dipakai para guru tapi ini bukanlah metode terbaik untuk mengajar, menurut pendapat saya metode terbaik adalah metode yang melibatkan siswa dalam belajar, (hal ini ada dalam kurikulum 2013 yang sayangnya gagal) contohnya Mentor Sebaya, kerja kelompok dan lain-lain, metode seperti ini sangat saya sarankan untuk anda tetapi jangan terlalu mendorong murid anda untuk melakukan suatu hal contohnya : (menyuruh seorang murid menjadi mentor sebaya tapi murid tidak mau dan anda memaksanya). Jika hal ini terjadi maka bukan perhatian yang anda dapat melainkan sebaliknya murid anda akan menjauhi anda…

Apa anda mengajar dengan hangat dan antusias ??
peranhkan anda mengajar dalam kondisi yang sedang “Bad Mood” jika pernah bagaimana cara mengajar anda ?? saya yakin anda akan mengajar dengan apa adanya, anda hanya akan mengajar untuk menggugurkan kewajiban anda sebagai guru. dan otomatis anda tidak akan mendapatkan perhatian dari murid anda. jika seperti ini maka anda harus mengganti pola mengajar anda dari apa adanya menjadi kebalikannya yaitu hangat dan antusias, maka efeknya anda akan mendapat perhatian dari murid anda, mengajarlah seperti anda sedang memberi kabar gembira kepada murid anda dengan penuh kehangatan dan antusias.

Apa materi anda menimbulkan rasa ingin tahu murid ??.
Jika anda adalah guru yang hanya menyampaikan apa yang ada dibuku saja maka sebaiknya anda hentikan hal ini, mulailah bereksplorasi sehingga pengetahuan anda semakin banyak tentang materi yang anda ajarkan kepada murid anda, jika hal ini anda lakukan makan anda akan mendapatkan perhatian dari murid anda, sisipkanlah beberapa info menarik yang menimbulkan rasa ingin tahu murid anda seperti memberitahukan manfaat materi yang anda ajarkan atau sesuatu yang sedang hangat dibicarakan yang ada kaitannya dengan materi anda…

Jika salah satu atau kelima hal diatas anda lakukan maka saya yakin anda akan segera mendapatkan perhatian dari murid anda atau bahkan menjadi guru yang disukai oleh mereka, Kesimpulannya : Sebenarnya jika anda berusaha mengajar dengan se-tulus hati maka saya yakin murid anda akan senang terhadap anda, tapi senang terhadap anda saja tidaklah cukup, anda harus ber-eksplorasi terhadap diri anda sendiri, lakukanlah evaluasi pada diri anda dan perhatikan minat siswa, hal ini sangat penting untuk men-sukses-kan proses belajar mengajar yang akan menentukan masa depan bangsa ini terpuruk atau tidaknya pendidikan di indonesia adalah tergantung anda…

Sumber: http://hestiangelia.blogspot.com/2015/01/cara-mendapat-perhatian-dari-murid.html

  1. Lakukan riset pencarian data singkat mengenai jenis sekolah dimana siswa anda berasal. Apakah siswa anda berasal dari sekolah berlatar belakang agama, sekolah nasional plus atau sekolah negeri yang bertaraf internasional atau sejenisnya. Kunjungi website sekolah tersebut jika ingin tahu lebih banyak mengenai informasi awal mengenai jenis sekolah siswa anda.
  2. Bagaimana tipe kurikulumnya? Kurikulum jenis apa yang digunakan? Bahasa pengantar apa yang digunakan. Hal tadi akan membantu anda dalam memberikan solusi bagi masalah belajar siswa anda.
  3. Kenali tipe disiplin yang sekolah tersebut pakai. Ada jenis sekolah yang berlatar belakang agama yang menerapkan tipe kedisiplinan dengan sekolah biasa atau sebaliknya. Jika anda bisa mengenali dan mendapat gambaran akan sangat membantu saat siswa anda terlihat punya masalah di sekolah.
  4. Yakinkan diri anda jika yang anda lakukan adalah semata-mata membantu dan mengarahkan. Jangan menyerah jika siswa terlihat tidak semangat atau ogah-ogahan saat belajar dengan anda, karena belum tentu subyek yang anda ajarkan yang membuat ia malas, bisa saja karena hal lain yang terjadi di sekolah.
  5. Siap untuk menjadi tempat curahan hati siswa. Hal ini tidak akan terjadi jika siswa anda bersekolah di sekolah dasar, tetapi jika siswa anda berusia belasan, maka persiapkan diri anda juga untuk menjadi mitra belajar sekaligus teman curhat. Tentu saja seorang guru professional tidak akan larut untuk menjadikan sesi belajarnya menjadi ajang curhat.
  6. Berusahalah untuk meneguhkan perkataan dan pelajaran yang diberikan oleh guru sekolahnya. Jika anda mencoba melakukan sesuatu yang berbeda boleh saja, misalnya dalam hal memberi solusi pengerjaan soal yang lebih mudah dan cepat tetapi tetap tanamkan jika siswa anda ada di sekolah maka mesti melakukan yang gurunya katakan.
  7. Kenali gaya belajar siswa anda, apakah ia seseorang yang gaya belajarnya visual, auditoria atau kinestetik? Silahkan amati mereka pada beberapa pertemuan pertama lalu ambil kesimpulan tipe pembelajatr manakah siswa anda.