Halo Sobat Kharisma!

                Apakah kamu masih belum tau mau jurusan apa yang akan kamu ambil saat kuliah? Masih bingung mau masuk perguruan tinggi mana? Beberapa siswa SMA menganggap persiapan kuliah dilakukan ketika kamu duduk di kelas 12. Padahal ada banyak sekali agenda yang harus diikuti ketika kelas 12.  Sebenarnya kamu sudah bisa menyiapkannya sejak duduk di kelas 10 dan 11 loh. Peluang kamu diterima di perguruan tinggi favoritmu akan lebih besar jika persiapan sudah dilakukan sejak lama. Jangan sampai kamu malah belum memikirkan tentang kuliah saat kelas 12.

Beberapa siswa SMA masih bingung ketika ditanyakan mengenai rencananya untuk lanjut kuliah dan memilih untuk tidak memikirkannya sebelum kelas 12. Tidak sedikit dari mereka yang masih bingung mengenai kampus yang dituju. Akhirnya mereka menentukan perguruan tinggi dan pilihan jurusan dalam waktu singkat. Hal ini bisa membuat mereka justru merasa salah jurusan ketika sudah berada di jenjang perguruan tinggi. Jadi sebaiknya kamu menyiapkan sejak kelas 10 dan 11 ya. Bingung apa saja yang bisa disiapkan bagi siswa kelas 10 dan 11 dalam merancang kuliah? Yuk simak 5 hal yang bisa kamu lakukan berikut!

  1. Tingkatkan prestasi akademik

Prestasi di bidang akademik harus tetap menjadi prioritas walaupun kamu mengikuti segudang ekstrakurikuler. Soalnya seleksi PTN melalui jalur SNMPTN dilakukan berdasarkan nilai rapor siswa dan juga prestasi akademik lainnya. Peluang untuk diterima melalui jalur SNMPTN ini akan semakin besar jika nilai rapor selalu meningkat dari kelas 10 sampai kelas 12. Pahami materi yang diberikan guru dan usahakan kamu mendapatkan nilai terbaik yaa.

  1. Ikut organisasi, ekstrakurikuler atau komunitas

Sekolah menyediakan banyak sekali ekstrakurikuler dan organisasi yang bisa kamu ikuti. Ada pula banyak komunitas baik di regional maupun nasional yang mudah diakses saat ini. Kamu juga perlu mengikutinya untuk mengasah soft skill seperti team work dan public speaking. Skill ini sangat dibutuhkan ketika kamu sudah duduk di bangku kuliah nantinya. Tidak perlu gabung ke dalam banyak organisasi atau ekstrakurikuler. Pilih saja satu atau beberapa sesuai dengan kesanggupanmu. Kamu akan berkembang dengan lebih efektif dibanding hanya mengikuti pelajaran di kelas saja.

  1. Temukan minat dan bakat yang dimiliki

Apakah kamu tau bahwa tidak sedikit mahasiswa merasa salah jurusan ketika kuliah? Beberapa dari mereka pada akhirnya memutuskan pindah jurusan setelah menjalani kuliah selama 1 tahun. Tentu saja hal ini akan membuang waktumu. Belum lagi rasa stres dan tertekan ketika memasuki jurusan yang tidak sesuai tersebut. Hal ini bisa diantisipasi dengan cara menemukan minat dan bakat kamu ketika SMA. Jadi nanti kamu bisa menentukan jurusan yang memang sesuai dengan minat dan bakatmu. Tak ada lagi deh istilahnya salah jurusan dan sebagainya.

  1. Diskusi mengenai rencana kuliah dengan orang tua

Setiap orangtua selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, termasuk pendidikan. Namun seringkali keinginan anak tidak sama seperti keinginan orangtua. Perbedaan ini tentu perlu disamakan dengan cara diskusi supaya tidak ada kata “terpaksa” ketika kamu memilih kampus atau jurusan nanti. Utarakan keinginan dan rencanamu tentang kuliah ke orangtua. Minta masukan, pendapat dan pandangan mereka. Kamu juga bisa menyampaikan tentang minat dan bakatmu agar menjadi pertimbangan mereka ketika memberikan saran.

  1. Belajar untuk persiapan UTBK dan SBMPTN

Soal yang keluar saat UTBK dan SBMPTN berasal dari materi sejak kelas 10 sampai 12. SBMPTN sendiri adalah jalur yang bisa kamu ikuti untuk masuk ke perguruan tinggi selain SNMPTN. Nah kamu bisa belajar materi UTBK dan SBMPTN ini sejak kelas 10 dan 11 agar bisa maksimal. Kamu bisa berlatih dalam mengerjakan soal – soal UTBK dan SBMPTN tahun lalu. Pelajari juga tipe soal, cara mengerjaka serta materi yang diujikan. Jadi jika kamu gagal lolos SNMPTN, maka kamu bisa ikut SBMPTN deh.

Nah itulah 5 hal yang bisa kamu lakukan dalam merancang perkuliahan sejak kelas 10 dan 11 yaa. Tidak ada salahnya menyiapkan sedini mungkin. Semakin matang persiapan kamu, tentu semakin tinggi pula peluang diterima di kampus impianmu. Yuk mulai rancang bagaimana perkualiahanmu nantinya.

Salam pendidikan!

 

Halo Sobat Kharisma!

                Apakah kamu pernah kehabisan waktu saat ujian? Padahal soal yang tersisa bisa kamu jawab dengan benar jika masih punya waktu sedikit lebih lama. Banyak siswa yang mengalami hal ini yang tentunya membuat kamu greget sendiri. Oleh karena itu managemen waktu yang baik sangat diperlukan selama melaksanakan ujian. Supaya kamu tidak kehabisan waktu dan menyisakan banyak soal yang belum terjawab.

Ujian tidak hanya berkaitan dengan seberapa benar jawaban kamu, tetapi juga menuntut seberapa cepat dan tepat kamu menjawab soal tersebut. Soalnya ada waktu yang membatasi kamu dalam menyelesaikan soal tersebut. Jadi prinsip “biar lambat asal selamat” kini sudah tidak relevan lagi untuk dipegang. Prinsip yang mestinya kamu pegang sekarang adalah “cepat dan tepat”. Lalu bagaimana sih caranya supaya tidak kehabisan waktu saat ujian. Ada beberapa strategi yang bisa kamu terapkan loh. Yuk simak 5 strategi menjawab soal ujian dengan cepat dan tepat berikut!

  1. Kendalikan diri saat ujian

Hal pertama yan sangat penting dalam ujian adalah mengendalikan diri sendiri. Rasa grogi dan gugup sangat wajar terjadi. Belum lagi rasa takut jika soalnya terlalu sulit dan kamu mendapatkan nilai jelek nantinya. Namun kamu harus mampu mengendalikan diri supaya rasa gugup tersebut tidak merusak konsentrasimu saat ujian. Pasalnya rasa gugup yang berlebihan dan tidak terkontrol akan membuat konsentrasi menjadi buyar dan membuat pengerjaan soal lebih lama.

  1. Baca dan langsung jawab soal

Sebaiknya usahakan kamu sudah mengetahui apa yang ditanyakan dan cara mengerjakannya begitu membaca soal. Skill ini bisa kamu dapatkan jika kamu banyak berlatih soal sebelumnya. Namun kamu perlu ketelitian dan kecermatan supaya bisa menggunakan cara ini. Hati – hati juga dalam mengerjakan soal yang menggunakan kata negatif seperti kecuali. Sebaiknya kamu memperbanyak latihan soal sebelum ujian agar terbiasa memahami maksud dari pertanyaan.

  1. Kerjakan dari soal yang paling mudah

Mungkin kamu sudah sering mendengar saran yang satu ini. Yap! Mengerjakan soal mulai dari yang paling mudah akan menghemat waktu. Lewati dulu soal yang kamu rasa rumit dan butuh waktu cukup lama dalam menyelesaikannya. Setelah kamu mengerjakan semua soal yang kamu anggap mudah, baru beralih ke soal yang lebih rumit tadi.

  1. Membagi waktu di setiap sesi

Biasanya soal dalam ujian dibagi menjadi beberapa sesi. Sebaiknya kamu membagi waktu untuk setiap sesi ini. Jika waktu pada sesi pertama sudah habis, maka sebaiknya kamu pindah ke sesi selanjutnya. Hal ini perlu dilakukan agar kamu tidak stuck di salah satu soal. Kebanyakan siswa juga kecolongan waktu karena hal ini loh. Cobalah latihan soal sebelum ujian menggunakan timer atau stopwatch untuk mengukur kecepatanmu dalam mengerjakan soal. Kamu juga bisa membagi waktu berdasarkan kecepatanmu tersebut.

  1. Temukan trik untuk setiap jenis soal

Setiap jenis soal biasanya memiliki trik khusus untuk menjawabnya. Soal menghitung akan berbeda triknya dengan soal berbentuk cerita. Soal menghitung bisa kamu kuasai dengan trik mengubah bentuk, menyederhanakan dan juga memodifikasi hitungan tersebut, bukan dengan menghafal semua rumus. Sementara trik untuk soal cerita adalah membaca pertanyaannya terlebih dahulu. Hindari membaca teks yang panjang secara keseluruhan. Baca dulu soalnya lalu baru baca teks untuk mencari jawabannya.

Nah itulah 5 strategi yang bisa kamu terapkan agar bisa menjawab soal ujian dengan cepat dan tepat yaa. Tentu saja butuh latihan yang konsisten agar kamu bisa menerapkan strategi tersebut. Cobalah latihan mengerjakan soal ujian beberapa kali dan gunakan strategi diatas yaa. Nanti kamu akan menemukan cara tersendiri agar bisa mengerjakan ujian dengan cepat dan tepat. Jadi tidak ada lagi deh ceritanya kekurangan waktu saat ujian.

Salam pendidikan!

Halo Sobat Kharisma!

                Minat baca masyarakat di Indonesia masih sebesar 0,001% yang artinya hanya 1 dari 1000 orang di Indonesia yang mempunyai minat membaca berdasarkan data dari UNESCO. Bahkan Indonesia menjadi negara dengan urutan kedua dari bawah mengenai literasi, yaitu urutan ke – 60 dari 61 negara mengenai berdasarkan World’s Most Literate Nation Ranked. Padahal kalau ada acara pameran buku, banyak anak – anak yang ikut menghadiri.

Minat baca perlu ditanamkan kepada anak – anak sejak dini agar literasi Indonesia meningkat. Kebiasaan membaca anak di Indonesia memang masih menjadi PR yang perlu segera ditangani. Disisi lain sebanyak 60 juta dari masyarakat Indonesia memiliki gadget. Data Twitter juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia menduduki peringkat pertama yang menghabiskan waktu di sosial media. Sayang sekali jika hal ini tetap berlanjut pada anak – anak. Maka sebaiknya anak diajarkan untuk menyukai membaca sedini mungkin.

Kebiasaan membaca buku bisa diterapkan sejak anak SD atau bahkan sebelumnya. Nah ada beberapa tips yang bisa diterapkan oleh orangtua serta guru untuk membuat anak betah dan suka membaca. Yuk simak 5 tips berikut ini!

  1. Bangun rasa cinta pada buku

Hal pertama yang perlu dilakukan untuk meningkatkan minat baca pada anak adalah dengan membangun rasa cinta anak terhadap buku. Proses ini bisa dilakukan menggunakan mere exposure effect, sebuah teori yang dipelajari oleh psikolog Robert Zajonc dan rekannya. Teori ini menyatakan bahwa semakin familiar terhadap sesuatu, maka rasa suka akan semakin bertambah. Begitu pula dengan rasa cinta anak terhadap buku dan minat untuk membaca. Letakkan buku pada tempat yang mudah dilihat anak supaya anak familiar, misalnya di atas meja tamu, beranda atau di samping tempat tidur. Bukan menyimpannya di lemari yang tidak terlihat sama sekali.

  1. Berikan motivasi kepada anak

Motivasi sendiri terdiri atas motivasi internal dan eksternal. Motivasi internal datang dari diri anak untuk mau membaca. Hal ini bisa distimulasi dengan cara memberikan pujian yang membangun. Sementara motivasi eksternal berasal dari luar anak. Contohnya adalah dengan memberikan hadiah setiap selesai membaca buku. Motivasi yang paling bertahan lama adalah motivasi internal. Jadi upayakan untuk menumbuhkan motivasi dari dalam diri anak agar mau membaca buku dan bertahan dalam waktu yang lama.

  1. Biarkan anak memilih buku sendiri

Terkadang beberapa orangtua memilihkan buku dan menyuruh anak membaca buku tersebut. Hal ini membuat anak merasa disuruh dan terpaksa. Sebaiknya biarkan anak memilih buku yang akan mereka baca. Orangtua dan guru bisa memberikan beberapa opsi, misalnya dua atau tiga buku lalu biarkan anak memilih salah satunya. Cara ini akan membuat anak lebih semangat untuk membaca karena merasa diberi kebebasan untuk memilih.

  1. Tunjukkan ketertarikan terhadap bacaan anak

Hal yang tak kalah penting dalam proses membuat anak betah dalam membaca adalah bagaimana respon orangtua maupun guru sebagai pendamping. Tanggapan positif terhadap bacaan anak akan membuat mereka merasa diperhatikan, sehingga mereka berusaha menjadi pembaca yang baik. Jadi berikan pujian yang tulus atas usaha mereka dalam membaca. Tunjukkan ketertarikan dengan memberikan respon serta meminta anak untuk menceritakan ulang buku yang sudah dibaca.

  1. Berikan contoh kepada anak

Anak melakukan apa yang dilihat dari orang sekitarnya. Sebagai orangtua yang berinteraksi lama dengan anak, maka sering – seringlah membaca di depan anak supaya mereka mencontohnya. Anak akan terdorong untuk mengikuti kegiatan yang dilakukan orangtuanya termasuk membaca buku. Luangkan waktu setiap harinya untuk membaca saat anak memperhatikan aktivitas kita.

Nah itulah 5 tips yang bisa diterapkan agar anak suka dan betah dalam membaca. Perlu diperhatikan bahwa hindari memaksa anak untuk membaca. Hal ini bisa membuat membaca menjadi momok tersendiri bagi anak. Lakukan proses penanaman minat baca ini dengan santai tanpa ada paksaan. Tentu saja butuh konsistensi supaya tips ini bisa membuat minat baca anak meningkat.

Salam pendidikan!

Halo Sobat Kharisma!

                Catatan menjadi salah satu bagian penting dari proses pembelajaran. Adanya catatan akan membuat kamu lebih fokus ketika mendengarkan materi di kelas dan mempermudah persiapan ujian. Materi yang dipelajari akan lebih mudah diingat dan dipahami jika dicatat. Namun membuat catatan pun tidak boleh sembarangan agar bisa mendukung proses pembelajaran kamu loh. Catatan yang sembarangan dan asal – asalan tentu saja akan membuat kamu bingung ketika membacanya.

Tahukah kamu bahwa ada beberapa metode yang bisa kamu gunakan untuk membuat catatan secara efektif? Metode ini diperlukan supaya catatan kamu bisa dimengerti nantinya, sehingga kamu lebih mudah memahami materi. Kamu bisa memilih metode yang cocok dan sesuai dengan cara belajar kamu. Penasaran kan apa saja metode dalam membuat catatan? Yuk simak penjelasan mengenai 3 metode membuat catatan dengan efektif berikut!

  1. Metode Mind Mapping

Istilah Mind Mapping mungkin sudah tidak asing lagi di telingamu. Metode mind mapping adalah menulis materi menggunakan koneksi atau mengaitkan antar poin – poin materi yang dicatat. Metode ini sesuai dengan cara kerja otak manusia loh. Koneksi dibuat mulai dari topik yang besar sampai ke topik yang kecil atau lebih rinci. Metode mencatat mind mapping ini sifatnya fleksibel dan sangat membantu dalam brainstorming. Kamu bisa membuatnya berwarna dan estetik agar menarik ketika dibaca ulang. Bagian paling penting dari membuat catatan mind mapping ini adalah proses membuatnya. Kamu seolah – olah akan menjadi guru yang menjelaskan sebuah materi. Sebaiknya kamu membuat catatan dengan metode ini berulang kali supaya lebih mudah paham.

  1. Metode Cornell

Metode Cornell adalah membuat catatan dalam bentuk rangkuman yang pendek dan ringkas. Belajar menggunakan metode catatan Cornell ini akan lebih terstruktur dan rapi. Langkah pertama membuat catatan dengan metode ini adalah membagi halaman catatan menjadi tiga bagian, yaitu notes, cue dan summary.

  • Bagian notes: berisikan catatan biasa. Kamu bisa menuliskan judul, inti materi dan beberapa poin penting
  • Bagian cue: berisikan istilah – istilah, tahun dan hal penting lainnya. Kamu juga bisa menambahkan istilah sendiri agar bisa mengingat materi dengan lebih mudah ketika membacanya lagi.
  • Bagian summary: berisikan kesimpulan dari materi yang dicatat sesuai dengan pemahaman kamu sendiri.

Bagian notes bisa kamu tuliskan ketika di mendengarkan materi di dalam kelas atau saat mengikuti bimbel. Sementara bagian cue dan summary bisa kamu tuliskan ketika membaca kembali catatan sebelumnya.

  1. Metode Visual

Apakah kamu lebih suka catatan yang penuh warna dan hiasan? Maka metode ini paling cocok bagi kamu yang suka menghias catatan sekolah. Catatan jenis ini disebut juga dengan studyblr, aesthetic, handwriting dan sebagainya. Metode ini berguna untuk membuat ilustrasi yang akan membuatmu cepat paham dan ingat akan materi. Kamu bisa menggunakan berbagai alat pendukung seperti spidol, stabilo dan sebagainya. Kreasikan catatan sesuai yang kamu mau agar lebih menarik untuk dilihat lagi nantinya.

                Nah itulah 3 metode yang bisa kamu gunakan untuk membuat catatan sekolah dengan efektif. Tentukan metode mana yang paling cocok dengan gaya belajarmu. Ada 3 hal yang harus kamu perhatikan agar bisa membuat catatan yang efektif, yaitu mempersiapkan diri sebelum kelas, fokus saat pelajaran dan mereview catatan setelahnya. Silahkan dicoba yaa.

Salam pendidikan!

 

Halo Sobat Kharisma!

                Ujian seringkali menjadi momok yang menakutkan di kalangan para siswa. Jadwal ujian yang semakin dekat sering membuat kebanyakan siswa menjadi stress. Siswa cenderung menjadi tidak tenang karena takut akan mendapatkan nilai yang rendah. Bahkan beberapa diantara mereka mengalami mimpi buruk karena ujian ini dan tidak bisa istirahat dengan tenang. Apakah kamu pernah mengalami hal tersebut? Atau justru sedang stress karena ujian sudah semakin dekat saja?

Wajar saja jika ada rasa khawatir ketika akan menghadapi ujian. Khawatir soal yang keluar terlalu rumit, nilai yang didapatkan tidak sesuai ekspektasi dan berbagai kekhawatiran lainnya. Padahal rasa khawatir berlebihan atau bahkan stress ini justru memicu diri kamu menjadi tidak percaya diri dan berujung kehilangan daya berpikir ketika ujian berlangsung loh. Jadi kamu harus tenang agar dapat mengerjakan ujian dengan optimal.

Yuk simak 5 kiat supaya bisa tenang dalam menghadapi ujian berikut!

  1. Belajar dengan metode yang tepat

Belajar adalah kunci agar kamu bisa mengerjakan soal dengan benar. Permasalahannya adalah kebanyakan siswa belajar menggunakan metode yang tidak tepat. Belajar dengan metode yang tidak sesuai dengan diri sendiri akan membuat proses belajar tidak efektif. Akibatnya materi pun akan susah dikuasai. Selain itu kamu juga akan tertekan jika berkutat di materi yang sama dalam waktu yang lama. Jadi kenali dulu dirimu dan tentukan metode belajar yang tepat yaa.

  1. Latihan secara konsisten

Apakah kamu pernah mendengar istilah Practice makes perfect? Istilah ini berlaku hampir pada semua hal yang kita kerjakan loh, termasuk ujian. Latihlah dirimu dalam mengerjakan soal – soal sesuai dengan silabus yang diberikan. Terkadang soal – soal ujian tidak jauh berbeda dari soal di buku pelajaranmu. Latihan yang konsisten akan membuat kamu lebih mudah memahami penyelesaian dan jawaban dari sebuah soal. Jadi jangan malas untuk buka buku dan menjawab soal – soal yaa.

  1. Jaga kesehatan dan Istirahat yang cukup

Tubuh memerlukan waktu untuk rileks kembali setelah diajak berpikir dalam belajar. Pastikan kamu istirahat dan tidur yang cukup walaupun ujian sudah dekat yaa. Hindari belajar terlalu keras sampai tidak tidur karena akan membuat tubuh kelelahan. Hal ini juga bisa membuat kamu tidak terlalu fit pada hari ujian berlangsung nantinya. Konsumsi makanan yang bernutrisi supaya tubuh tetap sehat.Tentu kamu tidak mau jatuh sakit ketika ujian kan.

  1. Ikut bimbingan belajar

Adanya tutor akan sangat membantu dalam mengerjakan soal yang kamu anggap sulit. Jangan sampai kamu melewatkan soal yang sulit ketika sedang belajar karena tidak tau jawabannya. Cari tau segera jawaban dari soal yang sulit bagimu dengan menanyakan pada tutor. Kamu bisa ikut bimbingan belajar untuk melakukan hal ini. Kamu bisa juga memilih bimbel privat agar bisa fokus pada materi tertentu sesuai dengan kebutuhanmu.

  1. Berdoa dan tawakkal

Langkah terakhir yang sangat perlu sekaligus adalah berdoa dan tawakkal. Berdoalah supaya kamu diberikan kemudahan dan ketenangan ketika menghadapi ujian nantinya. Doa terbukti membuat otak menjadi lebih tenang dan mengeluarkan lebih banyak hormon oksitosin. Hormon yang mencegah kamu dari rasa stress. Selain itu kamu juga perlu bertawakkal. Pasrah akan apapun hasilnya nanti setelah melakukan berbagai usaha. Supaya kamu tidak overthinking dan menjadi pesimis.

Nah itulah 5 kiat yang bisa kamu lakukan dalam menghadapi ujian yaa guys. Lakukan berbagai usaha seperti belajar, menjawab soal dan sebagainya secara maksimal. Berdoa pula agar diberikan kelancaran. Setelah itu kamu hanya perlu memasrahkan bagaimana hasilnya nanti supaya tidak stress. Semoga ujiannya dipermudah yaa.

Salam pendidikan!

5 Gaya Siswa Belajar

Halo Sobat Kharisma!

                Setiap orang membuat gaya belajar tersendiri. Ada yang belajar dengan mencatat ringkasan dari materi yang sedang dipelajari. Ada juga yang membuat singkatan atau kata kunci dari materi yang dipelajari. Bahkan ada juga yang memahami materi sambil membacanya keras – keras seperti berpidato. Kamu termasuk tipe yang mana? Menemukan gaya belajar ini sangat penting loh. Supaya kamu bisa belajar secara efektif dan efisien.

Gaya belajar ini sangat penting dipahami baik bagi siswa, orangtua maupun guru yang mengajarkan. Supaya tidak ada pemaksaan gaya belajar tertentu yang malah membuat anak menjadi tertekan atau stress. Kalau sudah begini tentu materi akan susah masuk. Materi pelajaran akan lebih mudah dipahami jika menggunakan metode yang sesuai dengan gaya belajar. Apakah kamu sudah tau gaya belajarmu sendiri? Yuk simak dulu jenis – jenis gaya belajar berikut ini!

  1. Gaya belajar visual

Hobi menggambar materi yang dipelajari? Berarti kamu termasuk tipe visual. Gaya belajar visual ini mengandalkan kemampuan melihat dalam proses belajar. Gaya belajar visual digunakan oleh orang yang mempunyai indra penglihatan yang tajam dan teliti. Beberapa ciri – ciri orang yang termasuk golongan visual adalah bisa mengingat dengan cepat ketika melihat sesuatu, tidak terganggu dengan suara yang berisik, hobi membaca serta mempunyai kemampuan menggambar atau mencatat sesuatu secara detail. Golongan visual ini biasanya memiliki penampilan yang rapi serta lebih suka melihat dibanding mendengarkan. Metode belajar yang cocok untuk tipe visual adalah menggunaan alat peraga dan pembuatan mind mapping.

  1. Gaya Belajar Auditori

Apakah kamu sudah menghafal materi keras – keras sampai kedengaran teman? Nah berarti kamu termasuk golongan auditori. Gaya belajar auditori ini mengandalkan kemampuan dalam mendengar. Golongan auditori akan lebih mudah memahami sesuatu setelah mendengarkan penjelasan. Ciri – ciri mereka yang masuk ke dalam golongan auditori adalah bisa mengingat dengan baik setelah mendengar sesuatu, tidak bisa berkonsentrasi jika ada suara berisik, suka bercerita dan berdiskusi serta dapat mengulang lagi cerita yang sudah didengar. Proses belajar golongan auditori akan lebih mudah menggunakan musik, metode diskusi dan bercerita di depan kelas.

  1. Gaya belajar kinestetik

Apakah kamu termasuk orang yang tidak bisa diam dalam waktu lama ketika belajar? Membuat guru dan temanmu menjadi risih? Bukan berarti kamu bandel loh, karena kamu termasuk golongan kinestetik. Golongan kinestetik ini suka belajar menggunakan gerakan. Biasanya golongan ini mahir dalam olahraga, menari, percobaan laboratorium serta memainkan musik. Ciri – ciri golongan kinestetik adalah suka menghafal sambil berjalan atau membuat gerakan, suka praktik langsung, aktif dan banyak bergerak. Metode belajar yang cocok bagi tipe kinestetik adalah melakukan eksplorasi lingkungan dengan jalan – jalan.

  1. Gaya Belajar Analitik

Apakah kamu suka mengerjakan sesuatu secara bertahap dan berurutan? Maka kamu termasuk golongan analitik. Golongan analitik mempunyai kemampuan dalam menelaah sesuatu secara rinci, spesifik dan teratur. Mereka tidak akan mengerjakan tugas lain sebelum tugas yang satunya selesai. Selain itu golongan ini mampu berfikir secara logika dan tidak suka kalau ada bagian dari tugas yang terlewat. Golongan analitik ini lebih cocok belajar sendiri biasanya. Metode belajar yang tepat untuk tipe analitik adalah dengan mengerjakan tugas secara konsisten sesuai dengan jadwal harian yang dibuat.

  1. Gaya Belajar Global

Golongan dengan gaya belajar global ini mempunyai kemampuan memahami sesuatu secara menyeluruh. Mereka dapat memahami sebuah gambaran besar, hubungan antar objek dan mampu mengartik hal – hal implisit menggunakan bahasa sendiri. Ciri – ciri yang dimiliki golongan ini adalah dapat melakukan tugas yang banyak sekaligus, bisa bekerjasama dengan baik serta mampu melihat sebuah permasalahan dengan baik. Tipikal ini biasanya memiliki penampilan yang kurang rapi, padahal menyukai kerapian. Anak dengan gaya belajar global membutuhkan motivasi untuk memulai sesuatu.

Nah itulah 5 gaya belajar yang perlu kamu ketahui. Kamu termasuk tipe yang mana? Orangtua dan guru juga perlu memahami gaya belajar anak agar bisa menggunakan metode yang tepat. Kesalahan dalam pemilihan metode belajar biasanya terjadi karena tidak paham gaya belajar anak. Sekarang kamu bisa belajar secara efektif dengan metode sesuai gayamu yaa.

Salah pendidikan!

 

Sumber: Chani Y, Haviz M, Sasmita D. 2016. Hubungan gaya belajar dengan hasil belajar siswa pada saat pembelajaran Biologi kelas X SMAN 2 Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar. Journal of Sainstek. 8 (1): 77 – 84.

Halo Sobat Kharisma!

                Pemilihan sekolah memang tidak mudah. Namun sebaiknya kamu menentukan berdasarkan pemikiran dan pertimbangan matang. Hindari memilih sekolah selanjutnya karena ikut – ikutan teman saja atau karena ikut keputusan orangtua saja. Sebaiknya kamu juga mempunyai alasan yang kuat kenapa kamu memilih SMA atau SMK nantinya. Jadi kalau nantinya ada hal – hal yang diluar ekspektasimu, kamu tidak akan menyesal atau menyalahkan keputusanmu. Namun kamu akan berjuang dan berusaha untuk mengatasinya karena itu adalah pilihanmu sendiri.

Apakah kamu sedang dilanda kebingungan antara memilih SMA atau SMK untuk melanjutkan pendidikan? Tentu saja kamu tidak akan bisa memutuskan dengan mudah mengingat keputusan tersebut akan berkaitan dengan masa depan dan cita – citamu kelak. Wajar saja kalau kamu ragu – ragu atau masih merasa bingung. Nah daripada bingung terus – menerus, kamu bisa mencari tau dulu sebenarnya apa saja perbedaan antara SMA dan SMK.

Yuk simak 5 perbedaan antara SMA dan SMK berikut ini!

  1. Tujuan pendidikan

Kurikulum yang diberikan di SMA dan SMK mempunyai tujuan pendidikan yang berbeda. Pendidikan di SMA bertujuan untuk menyiapkan peserta didik yang nantinya akan melanjutkan pendidikan ke tinggal Perguruan Tinggi. Sementara pendidikan pada SMK mempunyai tujuan untuk mencetak peserta didik yang nantinya bisa langsung terjun ke dunia kerja. Jadi kalau kamu ingin melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, kamu bisa memilih SMA. Namun kalau kamu ingin langsung bekerja, kamu bisa memilih SMK yaa. Tetapkan dulu apa tujuanmu nantinya.

  1. Biaya pendidikan

Perbedaan kedua antara SMA dan SMK yang cukup mencolok terletak pada biaya pendidikan. Biaya pendidikan untuk SMK relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan biaya pendidikan pada SMA. Perbedaan ini terjadi karena banyak kegiatan praktik lapang di SMK. Sementara pada SMA lebih banyak pelajaran yang bersifat teori. Kamu juga bisa mempertimbangkan terkait biaya pendidikan ini.

  1. Program magang

SMK menyediakan program magang atau disebut juga dengan praktik lapang. Siswa nantinya akan ditempatkan di perusahaan yang sesuai dengan jurusanya untuk mengembangkan skill yang sudah dipelajari. Hal ini sangat berguna bagi siswa jika sudah lulus nantinya. Beberapa siswa bahkan bisa lanjut bekerja di perusahaan tersebut setelah lulus. Sementara SMA tidak menyediakan program magang ini sama sekali karena memang tidak diajarkan skill khusus, jadi tidak siap bekerja ketika lulus.

  1. Jurusan yang tersedia

Jurusan yang disediakan di SMA lebih sedikit dibandingkan jurusan yang disediakan di SMK. SMK menyediakan banyak sekali pilihan jurusan yang sangat fokus pada bidang tertentu. Jadi jika kamu memang ingin menekuni dan bekerja pada suatu bidang, maka sebaiknya kamu memilih SMK. Tentu saja setiap SMK memiliki jenis jurusan yang berbeda. Jadi pilih sekolah yang menyediakan jurusan sesuai keinginanmu yaa.

  1. Peluang kerja

Lulusan SMK dibekali skill yang memang dibutuhkan oleh perusahaan karena memang sudah disiapkan agar bisa bekerja setelah lulus. Jadi kemungkinan diterima bekerja setelah lulus lebih besar. Berbeda dengan lulusan SMA yang tidak memiliki skill khusus. Lulusan SMA memang difokuskan untuk memperkaya dan memfokuskan ilmunya dengan masuk ke Perguruan Tinggi. Jadi kalau kamu ingin bekerja setelah lulus, sebaiknya kamu memilih SMK guys.

Nah itulah 5 perbedaan antara SMA dan SMK yaa. Sekarang kamu bisa menentukan kira – kira mana yang lebih cocok denganmu. Apakah kamu akan masuk ke SMK atau lebih memilih SMA. Sebaiknya kamu memutuskan ini dengan berbagai pertimbangan. Bisa juga meminta pandangan dari orangtua supaya kamu lebih yakin lagi yaa dengan keputusanmu.

Salam pendidikan!

Nutrisi tepat anak hebat

Halo Sobat Kharisma!

                Tahukah kamu bahwa perkembangan otak manusia masih berlangsung sampai umur 30 tahun loh. Jadi masih sangat mungkin mengoptimalkan perkembangan otak mulai dari anak usia SD, SMP, SMA dan bahkan ketika sudah umur 20an sekalipun. Kemampuan anak pada usia sekolah dalam berpikir akan semakin meningkat berdasarkan artikel pada Virtual Lab School. Hal ini terjadi karena anak banyak bertemu dan berinteraksi dengan orang baru serta menemukan berbagai hal menarik.

Nutrisi dan gaya hidup sangat berperan penting dalam mengoptimalkan perkembangan otak ini. Penelitian mengenai kandungan zat gizi dengan kecerdasan sudah banyak dilakukan. Sampai ada symposium khusus mengenai “Nutrisi untuk Perkembangan Otak” yang diselenggarakan oleh ILSI Eropa pada tahun 2014 dan 2018. Fokus dari simposium ini adalah dampak dari nutrisi terhadap kesehatan otak dan kaitannya dengan umur. Ada beberapa kandungan gizi khusus yang mempengaruhi perkembangan otak dan kecerdasan.

Yuk 5 nutrisi kunci yang berperan penting dalam perkembangan otak berikut!

  1. Omega-3 dan Omega 6

Mungkin kamu sudah tidak asing dengan istilah DHA dan AA yang sering muncul di suplemen untuk anak – anak. DHA dan AA ini merupakan istilah lain dari omega-3 dan omega-6. Penelitian oleh van de Rest et al. (2008) menunjukkan bahwa konsumsi suplemen dengan kandungan Omega 3 berpengaruh terhadap peforma kognitif pada orang dewasa yang sehat. Bahkan DHA ini berperan dalam membangun 8% dari total berat otak loh. Namun diperlukan asupan vitamin lain juga secara bersamaan. Beberapa studi menunjukkan bahwa Omega 3 ini bekerjasama dengan vitamin B dalam meningkatkan peforma otak. Beberapa sumber dari omega-3 adalah ikan sarden, makarel dan salmon.

  1. Vitamin B12

Asupan vitamin B juga sangat penting dalam menunjang perkembangan otak. Vitamin B terdiri atas 8 jenis yang sama – sama berperan dalam perkembangan otak. Penelitian di Amerika dan Eropa menunjukkan bahwa tingginya asupan vitamin B sangat erat kaitannya dengan rendahnya resiko demensia atau Alzheimer. Salah satu vitamin B yang dapat mengoptimalkan kecerdasan adalah vitamin B12 atau disebut juga dengan kobalamin. Vitamin B12 bisa didapatkan dengan mengonsumsi telur, susu kedelai, susu almond, tempe serta keju cheddar.

  1. Zat Besi

Zat besi juga sangat penting untuk perkembangan otak karena berperan dalam pembentukan sel darah merah. Sel darah merah inilah yang nantinya akan membawa oksigen ke otak, sehingga otak tidak akan kekurangan oksigen. Otak yang cerdas membutuhkan asupan oksigen yang tinggi agar bisa lebih fokus dan konsentrasi terhadap suatu hal. Asupan zat besi bisa diperoleh dari daging merah, hati, kacang – kacangan, tomat serta biji – bijian.

  1. Kolin

Kolin memiliki kaitan yang erat dengan vitamin B dan folat. Kolin mempunyai peran dalam proses produksi asetilkolin. Asetilkolin ini merupakan zat yang dapat menyatukan ribuan syaraf di otak. Proses belajar akan lebih optimal ketika sel syaraf ini bisa berkomunikasi dengan baik. Jadi kolin ini sangat penting supaya bisa proses belajar dan aktivitas lain yang menuntut kecerdasan bisa lebih optimal. Beberapa sumber kolin adalah telur, hati ayam, susu, salmon dan daging.

  1. Folat

Folat merupakan bentuk alami dari vitamin B9. Folat ini tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga butuh asupan dari luar melalui makanan. Folat berperan penting dalam memperkuat sistem syaraf pada otak. Terlebih lagi pada anak pada usia sekolah. Bahan makanan yang kaya akan folat adalah sayuran berwarna hijau seperti sayur bayam dan brokoli. Oleh karena itu penting sekali mengonsumsi sayuran hijau mengingat folat tidak bisa diproduksi oleh tubuh secara alami.

                Nah itulah 5 zat gizi yang berperan penting dalam membantu perkembangan serta kecerdasan otak. Interaksi antar kandungan zat gizi dalam mengoptimalkan perkembangan otak sangat kompleks. Zat gizi tersebut juga terkandung dari berbagai bahan makanan. Oleh karena itu disarankan untuk mengonsumsi makanan yang beragam. Mulai dari buah, sayur, roti atau bentuk lain dari sereal, kacang – kacagan serta biji – bijian. Pola makan yang monoton kurang disarankan. Jadi hindari pilih – pilih makanan tertentu saja yaa.

Salam pendidikan!

Sumber:

Flanagan E, Lamport D, Brennan L, et al. 2020. Nutrition and The Ageing Brain: Moving Towards Clinical Applications. Journal Ageing Research   Reviews. 62: 2 – 13.

Van de Rest O, Geleijnse JM, Kok FJ, et al. 2008. Effect of Fish oil on cognitive performance in older subjects: a randomized, controlled trial.       Neurology. 71: 430 – 438.

Halo Sobat Kharisma!

                Belajar di masa pandemi ini mempunyai tantangan tersendiri. Apalagi jika harus belajar sendiri di rumah. Rasa jenuh atau bahkan mengantuk mudah sekali muncul ketika sedang belajar sendirian. Akhirnya susah untuk fokus dan belajar menjadi tidak efektif setiap harinya. Tentu hal ini tidak bisa dibiarkan jika ujian sudah di depan mata dan banyak tugas yang harus diselesaikan segera. Pastinya kamu merasa khawatir jika hal ini berlangsung dalam waktu yang lama. Buat para orangtua juga pasti ingin anak bisa fokus belajar di rumah dan tidak menghabiskan waktu bermain saja.

Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi ketika belajar dirumah. Pertama tidak ada guru yang selalu menemani kamu dan bisa ditanya kapan saja seperti saat di sekolah. Tantangan kedua adalah tidak  ada ruangan khusus seperti kelas ketika belajar dirumah membuat belajar menjadi terlalu santai. Berbeda halnya dengan suasana kelas yang akan membuat otak berpikir “waktunya belajar kalau di sekolah”.

Yuk simak 5 tips yang bisa kamu terapkan agar belajar di rumah tetap bisa fokus dan efektif berikut!

  1. Ciptakan suasana belajar yang kondusif

Suasana sangat mempengaruhi mood kita saat belajar. Termasuk di dalamnya pemilihan tempat belajar. Sebaiknya kamu menghindari belajar di atas kasur karena membuatmu mudah mengantuk dan daya fokus akan menurun. Sediakan meja belajar dan kursi khusus, lalu sudah ditata sedemikian rupa sesuai dengan keinginanmu. Aturlah dekorasi ruangan tempat kamu belajar. Walaupun belajar di kamar, sebaiknya sediakan tempat yang khusus seperti sudut kamar.

  1. Hindari multitasking ketika belajar

Beberapa orang beranggapan bahwa multitasking ini akan menghemat waktu karena bisa menyelesaikan banyak tugas di saat bersamaan. Padahal penelitian menunjukkan bahwa multitasking justru akan menghabiskan lebih banyak waktu dan menurunkan kualitas pekerjaan. Penelitian yang dilakukan profesor komunikasi di Stanford University, Clifford Nass juga menemukan bahwa orang yang multitasking biasanya lebih sulit dalam mengingat suatu informasi. Misalnya saja kamu belajar sambil menonton televisi, waktu yang digunakan untuk mengerjakan PR akan lebih lama karena kamu tidak fokus. Multitasking juga membuat otak cepat lelah, sehingga daya fokus akan menurun loh. Jadi sebaiknya hindari multitasking ketika kamu sedang belajar.

  1. Buatlah kelompok belajar kecil atau ikut bimbel

Apakah kamu termasuk orang yang tidak bisa belajar sendiri? Beberapa orang merasa jenuh kalau harus belajar sendiri. Nah kamu bisa membuat kelompok belajar kecil dengan teman di dekat rumah. Solusi lainnya adalah dengan mengikuti bimbel. Kamu bisa belajar bersama teman bimbel lainnya dan tentunya akan ada tutor yang mendampingi.  

  1. Aturlah waktu belajar dan bermain

Belajar terus menerus akan membuat otak kelelahan, sehingga lama – kelamaan daya fokus akan berkurang. Kalau sudah begitu, belajar akan menjadi tidak efektif lagi. Luangkan waktu sejenak untuk refreshing agar otak kembali fokus. Kamu bisa menggunakan teknik podomoro untuk mengatur waktu belajar dan bermain. Cuma butuh timer saja agar bisa melaksanakan teknik ini. Kamu bisa nonton film, mendengarkan musik, cek sosmed dan berbagai aktivitas ringan lainnya yang kamu sukai. Sebaliknya ketika sedang belajar, jangan bermain dulu ya.

  1. Konsumsi makanan bernutrisi dan sehat

Faktor lain yang tak kalah pentingnya agar bisa belajar efektif adalah nutrisi yang cukup. Konsumsi makanan yang bernutrisi terbukti bisa membuat kecerdasan otak meningkat. Sudah banyak penelitian terkait hubungan nutrisi dengan perkembangan otak manusia. Jadi jangan asal konsumsi makanan saja supaya kenyang. Pastikan makanan yang dikonsumsi mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh dan otak. Kamu bisa mengonsumsi makanan yang kaya akan omega 3, vitamin B dan kandungan gizi lainnya. Say no to junk food yaa.

Nah itulah 5 tips yang bisa kamu terapkan agar bisa tetap fokus ketika belajar di rumah yaa. Jangan sampai situasi pandemi membuat aktivitas belajarmu tidak efektif. Kamu bisa kok menakhlukkan rintangan yang ada.

Salam pendidikan!

 

Sumber: litbang.kemendagri.go.id dan alodokter.

Latihan soal-soal Ujian Sekolah kelas 9 SMP Bimbel Kharisma Prestasi Cabang SBJ

Halo Sobat Kharisma!
Apakah kamu sudah tau bahwa ada beberapa perubahan yang dilakukan terhadap sistem PPDB? PPDB sendiri merupakan singkatan dari Penerimaan Peserta Didik Baru. Tentu saja hal ini sangat penting diketahui apabila kamu akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Penentuan sekolah yang akan kamu masuki juga akan sangat dipengaruhi oleh peraturan ini. Apa saja sih perubahan yang terjadi pada PPDB pada jenjang SD, SMP dan SMA? Yuk simak penjelasan berikut ini!
Sebelumnya Ujian Nasional atau UN sudah ditiadakan oleh Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Surat Edaran Nomor 1 tahun 2021. Surat ini dikeluarkan pada tanggal 1 Februari 2021 lalu. Peraturan terkait PPDB pada tingkat pendidikan SD, SMP dan SMA juga dilakukan beberapa perubahan. Jalur masuk untuk jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA dibagi menjadi beberapa jalur pendaftaran. Berikut adalah penjelasan mengenai masing – masing jalur pendaftaran:
1. Jalur Zonasi
Jalur Zonasi ini ditujukan untuk calon peserta didik yang tinggal di wilayah zonasi sesuai yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. Domisili yang dimaksud adalah alamat yang sesuai dengan Kartu Keluarga yang diterbitkan minimal 1 tahun sebelum waktu pendaftaran sekolah. Penetapan wilayah zonasi ini dilakukan oleh Pemda pada setiap jenjang pendidikan. Prinsipnya adalah mendekatkan calon peserta didik dengan sekolah yang dituju.
Penetapan wilayah ini harus memperhatikan sebaran sekolah, sebaran domisili calon peserta didik dan kapasitas daya tampung sekolah tersebut. Persentase jalur zonasi di setiap tingkat pendidikan berbeda – beda. Jalur zonasi pada tingkat SD adalah paling sedikit 70% dari daya tampung sekolah. Sementara jalur zonasi tingkat SMP dan SMA adalah minimal 50% dari daya tampung sekolah.
2. Jalur afirmasi
Jalur Afirmasi adalah untuk calon peserta didik yang berasal dari keluarga dengan ekonomi yang tidak mampu dan penyandang disabilitas. Persentasi jalur afirmasi adalah sebesar 15% dari daya tampung sekolah. Siswa yang masuk bisa berasal dari dalam maupun dari luar wilayah zonasi sekolah terkait. Siswa dari keluarga dengan ekonomi tidak mampu harus melampirkan bukti ikut dalam penanganan keluarga tidak mampu dari Pemerintah Pusat ataupun dari Pemerintah Daerah, misalnya siswa penerima KIP.
3. Jalur perpindahan tugas orangtua atau wali
Persentase jalur ini adalah maksimal 5% dari daya tampung sekolah. Jadi tidak perlu khawatir kalau orangtua atau wali pindah tugas ke kota yang berbeda ya. Calon peserta didik harus melampirkan surat penugasan wali atau orangtua dari instansi tempat bekerja.
4. Jalur prestasi
Jalur prestasi ini hanya boleh dibuka jika masih ada sisa kuota dari tiga jalur diatas. Penerimaan melalui jalur ini ditentukan berdasarkan rapor serta surat keterangan peringkat nilai rapor dari sekolah asal. Bisa juga melampirkan bukti prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik. Rapor yang digunakan adalah nilai pada 5 semester terakhir. Sementara bukti prestasi yang diterima adalah prestasi yang didapatkan pada 3 tahun sebelum tanggal pendaftaran atau minimal 6 bulan sebelum pendaftaran. Khusus untuk jenjang pendidikan SD, jalur ini dihapuskan.
Nah itulah ketentuan pada 4 jalur Penerimaan Peserta Didik Baru berdasarkan peraturan terbaru yaa. Pastikan sekolah yang akan sobat pilih sesuai dengan kriteria. Sobat bisa kepoin juga kuota penerimaan siswa baru sesuai dengan persentase diatas dari sekolah yang diincar yaa. Tentukan jalur mana yang akan sobat gunakan untuk masuk ke sekolah tersebut dan persiapkan sedini mungkin.
Salam pendidikan!
Sumber: Kemdikbud.go.id